Kokok P Sancoko Artworks
Kokok P Sancoko
Kokok P. Sancoko (1974 in Nganjuk, East Java, Indonesia)
Kokok Sancoko sering melakukan berbagai percobaan dan eksplorasi artistik yang menghasilkan karya-karya ‘eksperimental’ yang tidak berwujud lukisan. Ketika ia mengerjakan lukisannya, Kokok memang bekerja lebih ‘lambat’, menimbang banyak hal yang menjadikan hasil karya-karyanya memiliki kedalaman persoalan.
P. Sancoko secara intens menimbang dan mencoba memahami berbagai jejak dalam tradisi seni lukis itu sendiri, kemudian menghubungkannya dengan pengalamannya yang lebih dekat, yaitu: penampakan imej visual yang beredar mengitari keseharian hidup yang dijalaninya.
Lukisan-lukisan P. Sancoko hingga saat kini, tetap hidup dalam wawasan persoalan yang kaya dan bahkan maknanya mampu melampaui lingkaran kesadaran personal yang realtif bersifat terbatas. Karya-karya itu tak hanya berisi persoalan individual P. Sancoko yang berusaha dipahaminya, tetapi juga memberikan inspirasi dan koneksi terhadap persoalan yang lebih besar.
Apa yang dikerjakan P. Sancoko juga memiliki kaitan pada persoalan yang berlaku dalam tradisi seni lukis secara mendunia. Sancoko tak hendak menunjukkan narasi tentang suatu persitiwa yang pasti.
Karya-karyanya justru terlihat kabur akibat penumpukan imej dari beberapa peristiwa yang digambarkan dalam satu bingkai kanvas secara sekaligus, dan keseluruhannya nampak berhubungan secara visual namun sekaligus terpisah secara tekstual.
Apa yang dilukiskan oleh P. Sancoko boleh jadi adalah sebuah interplay diantara berbagai gambaran yang dihasilkan oleh proyeksi berbagai pengalaman yang bersifat emosional.
Pengalaman yang melibatkan aspek emosi inilah yang mampu menegaskan nilai penghayatan tentang imej yang menetap sebagai lukisan, terbedakan dari imej yang beredar dalam berbagai media dan teknologi masa kini.
Ia terus menggali sambil meneruskan apa yang telah dicapainya, ia melukis subject matter yang ia kerjakan (berupa obyek-obyek alam: kelopak bunga dan buah-buahan). Karya-karya P. Sancoko―, tak serta merta akan memiliki makna yang pasti, sebagaimana orang sering menduganya. Sebuah gambar, pada prakteknya, memiliki makna atau artinya karena terhubung pada pengalaman kita tentang gambar yang lain, dan hal ini menunjukan semacam rantai rujukan bentuk dan pemahaman yang tak berujung.